Rekam jejak prestasi Jonatan Christie yang tinggalkan Pelatnas PBSI

Arsip foto – Selebrasi pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie (kanan) dan pelatih Henry Saputra (kiri) usai menundukkan pebulu tangkis Jepang Kenta Nishimoto, pada pertandingan babak semifinal nomor perorangan Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Senin (27/8/2018). ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari.

Jakarta (ANTARA) – Nama Jonatan Christie telah lama menjadi salah satu ikon bulu tangkis Indonesia yang konsisten menorehkan prestasi di tingkat nasional dan internasional. Atlet tunggal putra yang akrab disapa Jojo ini memulai karier profesionalnya sejak usia muda dan terus menunjukkan performa impresif hingga kini.

Jonatan pertama kali mencuri perhatian publik saat meraih medali emas di SEA Games 2017 yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia. Kala itu, ia mengalahkan wakil Thailand, Khosit Phetpradab, dengan skor meyakinkan 21-19, 21-10. Keberhasilan tersebut menandai tonggak awal karier cemerlangnya di level senior.

Puncak pencapaian Jojo datang pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang. Di hadapan publik sendiri, ia tampil gemilang dan berhasil meraih medali emas nomor tunggal putra seusai menundukkan pebulu tangkis Taiwan, Chou Tien Chen, lewat rubber game 21-18, 20-22, dan 21-15. Kemenangan tersebut mengukuhkan posisinya sebagai tulang punggung sektor tunggal putra Indonesia.

Di level Kejuaraan Asia, Jojo pernah meraih medali perak edisi 2022 seusai dikalahkan Lee Zii Jia asal Malaysia dan sukses menyabet emas edisi 2024 di Ningbo, China, dengan kemenangan atas wakil tuan rumah Li Shifeng 21-15, 21-16.

Di kancah BWF World Tour, Jonatan telah mengoleksi tujuh gelar juara dan delapan kali menjadi runner-up. Beberapa kemenangan pentingnya antara lain:

  • Juara New Zealand Open 2019 (Super 300)
  • Juara Australian Open 2019 (Super 300)
  • Juara Swiss Open 2022 (Super 300)
  • Juara Indonesia Masters 2023 (Super 500)
  • Juara Hong Kong Open 2023 (Super 500)
  • Juara French Open 2023 (Super 750)
  • Juara All England 2024 (Super 1000)

Sementara itu, Jonatan juga tercatat sebagai finalis di berbagai turnamen bergengsi seperti French Open, Japan Open, dan China Masters.

Baca juga: Jonatan dan Chico resmi keluar dari Pelatnas PBSI

Selain prestasi individu, Jonatan turut berkontribusi besar dalam ajang beregu. Ia menjadi bagian dari tim Indonesia yang menjuarai Piala Thomas 2020 di Aarhus, Denmark. Keberhasilan tersebut mengakhiri penantian selama 19 tahun sejak terakhir kali Indonesia meraih gelar tersebut. Meskipun saat itu Indonesia tengah dikenai sanksi oleh WADA sehingga tidak dapat mengibarkan bendera Merah Putih, prestasi tersebut tetap menjadi kebanggaan nasional.

Jonatan juga pernah mencicipi podium runner-up di sejumlah ajang BWF Superseries dan Grand Prix, seperti Korea Open 2017 dan Thailand Open 2017, serta menyabet gelar juara di turnamen tingkat International Challenge seperti Indonesia International (2013) dan Swiss International (2014). Terakhir, Jonatan Christie juga dipercaya sebagai kapten tim Indonesia di ajang Piala Sudirman 2025.

Baru-baru ini, Jonatan mengumumkan keputusannya bersama Chico Aura Dwi Wardoyo untuk keluar dari Pelatnas PBSI Cipayung dan memilih menjalani pola latihan berbasis klub. Meski demikian, PBSI menegaskan bahwa keduanya tetap bagian dari tim nasional dan akan dipanggil untuk memperkuat Merah Putih dalam kejuaraan internasional resmi.

Dengan sederet prestasi dan komitmen tinggi untuk terus membela bangsa, Jonatan Christie membuktikan bahwa profesionalisme seorang atlet tidak hanya ditentukan oleh tempat ia berlatih, melainkan oleh integritas dan dedikasi dalam menjunjung nama Indonesia di panggung dunia.

Baca juga: Jonatan Christie kapten tim Indonesia di Piala Sudirman 2025

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Gilang Galiartha

Copyright © ANTARA 2025

Keluar dari Pelatnas, ini profil dan catatan karier Jonatan Christie

Arsip foto – Ekspresi pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie usai gagal meraih poin saat bertanding melawan pebulu tangkis India Lakshya Sen pada babak penyisihan grup L Olimpiade Paris 2024 di Porte De La Chapella Arena, Paris, Prancis, Rabu (31/7/2024). Jonatan Christie kalah dengan skor 18-21, 12-21 atas Lakshya Sen. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/Spt.

Jakarta (ANTARA) – Jonatan Christie, atlet bulu tangkis tunggal putra andalan Indonesia, dikenal sebagai sosok pekerja keras yang telah mencetak beragam prestasi gemilang di panggung nasional dan internasional sejak usia belia. Lahir di Jakarta pada 15 September 1997, Jojo—sapaan akrabnya—merupakan putra dari pasangan Andreas Adi dan Marianti Djaja yang memperkenalkannya pada dunia bulu tangkis sejak usia enam tahun.

Sebelum fokus menekuni bulu tangkis, Jojo sempat mencoba olahraga lain seperti bola basket dan sepak bola. Namun, dukungan dan dorongan dari sang ayah membuatnya menekuni bulu tangkis secara serius. Ia mulai berlatih di klub Taurus dan menunjukkan bakat luar biasa dengan meraih berbagai gelar sejak usia dini.

Tonggak penting dalam kariernya terjadi pada 2008, saat Jojo yang baru berusia 11 tahun berhasil meraih tujuh trofi dari berbagai kejuaraan tingkat DKI, nasional, hingga internasional. Di tahun yang sama, ia juga menyumbangkan medali emas dalam ajang Olimpiade Pelajar Sekolah Dasar se-Asia Tenggara yang digelar di Jakarta.

Atas prestasinya tersebut, Jojo dianugerahi penghargaan Satyalancana oleh Presiden Ke-5 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono pada 2009. Penghargaan ini tidak membuatnya puas, justru semakin memotivasi Jojo untuk mengikuti jejak idolanya, Lin Dan, legenda bulu tangkis asal Tiongkok.

Pada 2010, Jonatan meraih gelar Juara Junior Asia U-15 di Ichiba, Jepang. Kariernya di level senior dimulai pada 2013 ketika ia menjuarai Indonesia International Challenge, mengalahkan Alamsyah Yunus di final meskipun usianya baru 15 tahun.

Tahun-tahun berikutnya menjadi fase penting dalam pembentukan karakter dan mental juara. Pada Indonesia Open 2015, Jojo tampil impresif hingga mencapai perempat final, dan menjadikannya sorotan publik. Di SEA Games 2015, ia ikut berkontribusi dalam keberhasilan tim nasional meraih medali emas.

Puncak prestasi Jojo datang pada Asian Games 2018 yang digelar di Jakarta dan Palembang. Dalam final tunggal putra, ia menundukkan Chou Tien Chen (Taiwan) lewat pertandingan tiga gim: 21–18, 20–22, dan 21–15. Kemenangan ini tidak hanya membawanya meraih medali emas, tetapi juga mengukuhkan statusnya sebagai ikon bulu tangkis nasional.

Baca juga: Jonatan Christie beberkan alasan keluar dari Pelatnas PBSI

Prestasi lain yang membanggakan antara lain emas SEA Games 2017 di Malaysia, gelar juara BWF World Tour di Australia Terbuka dan Selandia Baru, serta medali perak di Prancis dan Jepang. Pada 2022, ia juga sukses menjuarai Swiss Open Super 300. Di tingkat beregu, Jojo turut membawa Indonesia menjuarai Piala Thomas 2020 di Aarhus, Denmark, sekaligus mengakhiri penantian 19 tahun.

Di tahun 2025 ini, Jonatan Christie dipercaya sebagai kapten tim Indonesia di ajang Piala Sudirman, hal ini tentu memperlihatkan kualitas kepemimpinannya di dalam dan luar lapangan.

Meski pada Kamis (15/5) ini ia dan rekan sesama tunggal putra, Chico Aura Dwi Wardoyo, memutuskan untuk berlatih di luar Pelatnas Cipayung, PBSI menegaskan bahwa keputusan tersebut merupakan bentuk kolaborasi dan profesionalisme. PBSI tetap memberi dukungan teknis, dan keduanya tetap dipanggil membela tim nasional dalam ajang resmi.

“Ini bukan perpisahan, ini bentuk kolaborasi. Model seperti ini lazim di negara-negara besar,” ujar Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat.

Saat ini, Jojo menempati peringkat ke-5 dunia dalam daftar tunggal putra BWF, dan menjadi salah satu pilar utama bulu tangkis Indonesia di tingkat global.

Melalui konsistensi, semangat juang, dan profesionalisme yang tinggi, Jonatan Christie terus menunjukkan dedikasinya untuk mengharumkan nama Indonesia di panggung olahraga dunia.

Baca juga: Jonatan dan Chico resmi keluar dari Pelatnas PBSI

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Gilang Galiartha

Copyright © ANTARA 2025

Profil Chico Aura Dwi Wardoyo yang keluar dari Pelatnas PBSI

Arsip foto – Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Chico Aura Dwi Wardoyo melakukan smes ke arah lawannya pebulu tangkis Singapura Loh Kean Yew dalam babak pertama (32 besar) turnamen Indonesia Open 2023 di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (14/6/2023). ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.

Jakarta (ANTARA) – Nama Chico Aura Dwi Wardoyo sudah tidak asing di kalangan pecinta bulu tangkis Indonesia. Pebulu tangkis tunggal putra kelahiran Jayapura, 15 Juni 1998, ini telah mencatatkan berbagai prestasi di kancah nasional dan internasional sejak mengawali kariernya sebagai atlet muda di PB Pemda Papua.

Chico mulai menunjukkan bakatnya sejak bergabung dengan PB Exist Jakarta pada 2013, sebelum akhirnya masuk dalam pemusatan latihan nasional (Pelatnas) PBSI di Cipayung. Di bawah bimbingan pelatih-pelatih nasional, ia terus mengasah kemampuannya dan berhasil menembus jajaran atlet andalan Indonesia di sektor tunggal putra.

Perjalanan karier internasionalnya cukup menjanjikan. Pada 2016, Chico meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Junior setelah mencapai babak final. Ia kemudian melanjutkan tren positif tersebut dengan menyabet medali perunggu di Kejuaraan Asia 2022 serta meraih gelar juara di Malaysia Masters 2022, usai menumbangkan Ng Ka Long dari Hong Kong.

Namun, performa Chico sempat mengalami penurunan dalam beberapa turnamen sepanjang musim 2023 dan awal 2025. Dalam Thailand Masters 2025, ia harus terhenti di babak 16 besar usai dikalahkan oleh wakil India, Sankar Muthusamy Subramanian, dalam pertandingan tiga gim dengan skor 21-9, 10-21, 17-21. Sebelumnya, di Indonesia Masters 2025, Chico juga tersingkir di babak pertama setelah kalah dari Kenta Nishimoto.

Pelatih tunggal putra Indonesia, Mulyo Handoyo, menyampaikan evaluasi bahwa Chico belum menunjukkan perkembangan yang signifikan meski telah menjalani pelatnas selama hampir delapan tahun. Ia menilai Chico masih kurang dalam variasi strategi dan kerap kesulitan beradaptasi saat menghadapi lawan yang agresif. Chico sendiri mengakui kelemahan tersebut dan menyatakan komitmennya untuk memperbaiki pola permainan dan meningkatkan mental bertanding.

Baca juga: Jonatan dan Chico resmi keluar dari Pelatnas PBSI

Seiring dinamika pembinaan atlet nasional, kabar mengejutkan datang dari Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta. Pada Kamis (15/5), Wakil Ketua Umum I PP PBSI Taufik Hidayat menyatakan bahwa Chico bersama pebulutangkis lainnya, Jonatan Christie, memilih keluar dari pelatnas dan akan menjalani program latihan berbasis klub.

“Hari ini, Jonatan dan Chico menyampaikan niatnya untuk menjalani model latihan berbasis klub di luar Pelatnas. Kami menghargai keputusan tersebut sebagai bagian dari proses profesionalisme atlet,” kata Taufik dalam konferensi pers.

PBSI menegaskan bahwa langkah tersebut bukan bentuk perpisahan, melainkan bagian dari sistem pembinaan yang lebih fleksibel dan adaptif, seperti yang sudah diterapkan di sejumlah negara besar. Taufik menyatakan bahwa PBSI akan tetap memberikan dukungan teknis dan tetap memanggil Chico dan Jonatan untuk membela Merah Putih dalam ajang-ajang internasional resmi.

“PBSI adalah rumah besar yang terbuka. Profesionalisme atlet tidak ditentukan oleh tempat berlatih, tetapi oleh komitmen dan integritasnya,” ujar Taufik.

Selama kariernya, Chico telah meraih sejumlah prestasi, di antaranya:

  • Medali perak Kejuaraan Dunia Junior 2016
  • Medali perunggu Kejuaraan Asia 2022
  • Juara Malaysia Masters 2022 (Super 500)
  • Juara Taipei Open 2023 (Super 300)
  • Medali emas beregu dan medali perak tunggal SEA Games 2023

Langkah Chico meninggalkan pelatnas menjadi momentum penting dalam kariernya. Dengan pengalaman dan semangat baru di luar sistem pelatnas, Chico diharapkan mampu kembali menemukan performa terbaiknya dan terus mengharumkan nama Indonesia di panggung bulu tangkis dunia.

Baca juga: Chico Aura kembali gagal tunjukkan performa terbaik di BAC 2025

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Gilang Galiartha

Copyright © ANTARA 2025

Rekam jejak Chico Aura Dwi Wardoyo selama memperkuat Pelatnas PBSI

Arsip foto – Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Chico Aura Dwi Wardoyo berjalan keluar usai kalah dari pebulu tangksi tunggal putra Thailand Kantaphon Wangcharoen dalam dalam babak 32 besar Indonesia Open 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (4/6/2024). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/tom.

Jakarta (ANTARA) – Nama Chico Aura Dwi Wardoyo telah lama menghiasi dunia bulu tangkis Indonesia sebagai salah satu atlet tunggal putra yang menjanjikan. Lahir di Jayapura, Papua, pada 15 Juni 1998, Chico memulai kiprah bulu tangkisnya dari PB Pemda Papua sebelum akhirnya pindah ke PB Exist Jakarta pada 2013 dan bergabung dengan Pelatnas PBSI Cipayung.

Prestasi internasional pertamanya datang pada 2016 saat Chico meraih medali perak di Kejuaraan Dunia Junior di Bilbao, Spanyol, usai kalah dari wakil China Sun Feixiang. Prestasi itu menandai awal dari perjalanan panjangnya di level elite dunia.

Torehan prestasi

Karier senior Chico mulai menanjak ketika ia berhasil menjuarai turnamen BWF International Challenge Indonesia International 2018, mengalahkan seniornya Sony Dwi Kuncoro. Ia juga menjadi runner-up di Vietnam International 2019.

Di level BWF World Tour, Chico mencatat dua gelar juara, yakni Malaysia Masters 2022 (Super 500) dan Taipei Open 2023 (Super 300). Di Malaysia Masters, ia mengalahkan wakil Hong Kong, Ng Ka Long, dua gim langsung. Sementara di Taipei Open 2023, Chico menaklukkan Su Li-yang dari Chinese Taipei dengan skor 23-21, 21-15.

Ia juga dua kali menjadi runner-up, yakni di Spain Masters 2021 (Super 300) dan Indonesia Masters 2023 (Super 500). Di Indonesia Masters, Chico menciptakan final sesama pemain Indonesia dengan Jonatan Christie—pertama kali terjadi sejak 2013.

Di level kejuaraan regional dan multievent, Chico meraih medali perunggu di Kejuaraan Asia 2022 usai dikalahkan Jonatan Christie. Pada SEA Games 2023 di Kamboja, Chico turut mempersembahkan emas bagi tim putra Indonesia dan meraih medali perak dari sektor tunggal putra setelah kalah dari Christian Adinata di final.

Performa menurun di tahun 2025

Memasuki musim 2025, Chico menghadapi tantangan berat. Hasil-hasil kurang memuaskan membayangi kiprahnya di beberapa turnamen awal tahun. Di Indonesia Masters 2025, Chico langsung tersingkir di babak pertama oleh Kenta Nishimoto. Di Thailand Masters, ia kembali gagal melangkah jauh setelah kalah dari Sankar Muthusamy Subramanian di babak 16 besar.

Performa ini berlanjut di All England 2025, di mana Chico kalah telak dari unggulan pertama asal China, Shi Yuqi, dengan skor 13-21, 8-21 di babak pertama. Nasib serupa menimpanya di Kejuaraan Asia 2025, setelah kembali tersingkir di babak pertama usai ditundukkan Loh Kean Yew dari Singapura dalam dua gim langsung.

Dari empat turnamen BWF awal 2025, pencapaian terbaik Chico hanya menembus babak kedua di Thailand Masters, sementara tiga lainnya berakhir di babak pertama. Catatan ini memunculkan sorotan dari tim pelatih Pelatnas PBSI.

Pelatih tunggal putra Indonesia, Mulyo Handoyo, menyebut Chico belum menunjukkan kematangan permainan meski telah berada di pelatnas selama tujuh hingga delapan tahun. Ia menilai Chico masih minim variasi strategi dan kurang mampu beradaptasi saat pertandingan berlangsung.

Chico pun mengakui kelemahan tersebut dan berkomitmen untuk memperbaiki aspek strategi, fokus, dan mentalitas di lapangan.

Dalam perkembangan terbaru, Chico bersama Jonatan Christie memutuskan untuk keluar dari Pelatnas PBSI dan berlatih secara mandiri di klub. Keputusan ini disebut sebagai bagian dari transformasi sistem pembinaan atlet yang lebih fleksibel.

Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, menegaskan bahwa langkah ini bukan perpisahan, melainkan bentuk kolaborasi baru yang tetap menempatkan kepentingan bangsa sebagai prioritas. PBSI akan terus memberikan dukungan teknis dan memastikan bahwa Chico tetap menjadi bagian dari tim nasional bila dibutuhkan.

Meski menghadapi masa-masa sulit di awal 2025, rekam jejak Chico Aura Dwi Wardoyo tetap menunjukkan dedikasi dan kontribusinya bagi bulu tangkis Indonesia. Lewat pendekatan baru di luar pelatnas, publik berharap Chico dapat kembali menemukan performa terbaiknya dan terus mengharumkan nama Indonesia di kancah dunia.

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Gilang Galiartha

Copyright © ANTARA 2025

Deretan momen terbaik Jonatan Christie bersama Pelatnas PBSI

Arsip foto – Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie melakukan selebrasi usai menang atas pebulu tangkis China Li Shi Feng dalam final Piala Thomas 2024 di Chengdu Hi Tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, China, Minggu (5/5/2024). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.

Jakarta (ANTARA) – Pebulu tangkis tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie, resmi mengundurkan diri dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) di Cipayung, Jakarta.

Keputusan ini disampaikan oleh Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, dalam konferensi pers pada Kamis (15/5), yang juga menyebutkan bahwa selain Jonatan, Chico Aura Dwi Wardoyo turut mengambil langkah serupa.

“Hari ini, Jonatan dan Chico menyampaikan niatnya untuk menjalani model latihan berbasis klub di luar Pelatnas. Kami menghargai keputusan tersebut sebagai bagian dari proses profesionalisme atlet,” ujar Taufik.

Menurut Taufik, keputusan keduanya bukanlah bentuk perpisahan, melainkan bentuk kolaborasi yang sejalan dengan transformasi sistem pembinaan atlet nasional.

“Ini bukan perpisahan. Ini bentuk kolaborasi. Model seperti ini lazim diterapkan di negara-negara besar dan kini Indonesia juga sedang bergerak menuju sistem pembinaan yang lebih adaptif dan fleksibel,” katanya.

PBSI tetap akan memberikan dukungan dan koordinasi teknis kepada Jonatan dan Chico yang akan tetap memperkuat tim nasional dalam ajang-ajang internasional resmi. Jonatan sendiri baru saja dipercaya sebagai kapten tim Indonesia pada ajang Piala Sudirman 2025 dan sukses mempersembahkan medali perunggu.

Baca juga: Jonatan dan Chico resmi keluar dari Pelatnas PBSI

Meski telah resmi mundur dari Pelatnas, kiprah Jonatan Christie selama memperkuat Indonesia melalui PBSI menyisakan berbagai prestasi membanggakan. Berikut rangkuman momen-momen terbaik Jonatan selama bersama Pelatnas PBSI:

1. Medali emas SEA Games 2017

Jonatan mencuri perhatian publik setelah merebut medali emas tunggal putra SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia.

Ia mengalahkan wakil Thailand, Khosit Phetpradab, dengan skor meyakinkan 21-19, 21-10. Kemenangan ini menjadi pijakan awal karier gemilangnya di level senior.

2. Medali emas Asian Games 2018

Puncak prestasi Jojo datang pada Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang.

Tampil di hadapan publik sendiri, ia menaklukkan pemain Taiwan, Chou Tien Chen, melalui pertandingan sengit tiga gim: 21-18, 20-22, dan 21-15. Kemenangan tersebut menjadikannya sebagai simbol kebanggaan tunggal putra Indonesia.

3. Prestasi di kejuaraan Asia

Di Kejuaraan Asia 2022, Jonatan berhasil meraih medali perak setelah dikalahkan pemain Malaysia Lee Zii Jia.

Ia kemudian membalas kegagalan itu dengan meraih medali emas di Kejuaraan Asia 2024 di Ningbo, China, dengan menundukkan pemain tuan rumah Li Shifeng 21-15, 21-16.

Baca juga: Jonatan Christie beberkan alasan keluar dari Pelatnas PBSI

4. Dominasi di BWF World Tour

Jonatan telah mengoleksi tujuh gelar juara BWF World Tour, yakni:

  • New Zealand Open 2019 (Super 300)
  • Australian Open 2019 (Super 300)
  • Swiss Open 2022 (Super 300)
  • Indonesia Masters 2023 (Super 500)
  • Hong Kong Open 2023 (Super 500)
  • French Open 2023 (Super 750)
  • All England 2024 (Super 1000)

Ia juga menjadi finalis di turnamen prestisius seperti French Open, Japan Open, dan China Masters.

5. Andalan tim Indonesia di ajang beregu

Jonatan merupakan bagian dari tim Indonesia yang sukses merebut Piala Thomas 2020 di Aarhus, Denmark. Kemenangan tersebut mengakhiri penantian selama 19 tahun.

Meski saat itu Indonesia tak dapat mengibarkan bendera Merah Putih karena sanksi WADA, prestasi itu tetap menjadi pencapaian historis bagi bulu tangkis Indonesia.

6. Kontribusi di ajang internasional lain

Jonatan juga mencatat prestasi di berbagai turnamen seperti runner-up Korea Open dan Thailand Open 2017 serta juara Indonesia International 2013 dan Swiss International 2014.

Kini, Jonatan Christie memasuki fase baru dalam karier dan kehidupan pribadinya. Ia memilih model latihan yang lebih fleksibel di luar Pelatnas untuk menyesuaikan dengan perannya sebagai kepala keluarga dan mencari efisiensi dari sisi waktu serta energi.

Langkah ini sekaligus menandai babak baru dalam dinamika pembinaan bulu tangkis nasional, di mana kolaborasi antara PBSI dan klub menjadi kunci keberlanjutan prestasi atlet di level internasional.

Baca juga: Keluar dari Pelatnas, ini profil dan catatan karier Jonatan Christie

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Gilang Galiartha

Copyright © ANTARA 2025

Ini alasan Jonatan Christie dan Chico keluar dari Pelatnas PBSI

Foto arsip: Pebulutangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengembalikan kok saat melawan pebulutangkis India Prannoy pada laga kedua grup D Piala Sudirman 2025 di Fenghuang Gymnasium, Xiamen, China, Selasa (29/4/2025). Indonesia mengamankan tiket ke perempatfinal setelah menundukkan India 4-1. ANTARA FOTO/Xinhua/Wang Kaiyan/rwa.

Jakarta (ANTARA) – Dua pebulutangkis tunggal putra andalan Indonesia, Jonatan Christie dan Chico Aura Dwi Wardoyo, resmi mengundurkan diri dari Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PBSI di Cipayung, Jakarta. Keputusan tersebut diumumkan secara resmi oleh Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) dalam konferensi pers yang digelar di Pelatnas PBSI, Kamis (15/5).

Wakil Ketua Umum I PP PBSI, Taufik Hidayat, menyatakan bahwa keputusan Jonatan dan Chico untuk keluar dari pelatnas bukanlah bentuk perpisahan, melainkan langkah kolaboratif dalam rangka transformasi sistem pembinaan atlet nasional yang lebih adaptif dan fleksibel.

“Hari ini, Jonatan dan Chico menyampaikan niatnya untuk menjalani model latihan berbasis klub di luar pelatnas. Kami menghargai keputusan tersebut sebagai bagian dari proses profesionalisme atlet,” ujar Taufik.

Menurut Taufik, PBSI tetap akan memberikan dukungan dan koordinasi teknis kepada kedua atlet tersebut, yang akan terus dipanggil untuk membela tim nasional Indonesia dalam ajang-ajang internasional resmi.

“Ini bukan perpisahan. Ini bentuk kolaborasi. Model seperti ini lazim diterapkan di negara-negara besar dan kini Indonesia juga sedang bergerak menuju sistem pembinaan yang lebih fleksibel,” katanya menambahkan.

Baca juga: Profil Chico Aura Dwi Wardoyo yang keluar dari Pelatnas PBSI

Berikut alasan kedua pebulutangkis tersebut keluar dari Pelatnas PBSI

Alasan Jonatan Christie

Jonatan Christie mengungkapkan bahwa keputusannya untuk keluar dari pelatnas telah melalui proses panjang sejak usai tampil dalam Olimpiade Paris 2024. Hasil yang tidak sesuai harapan membuatnya merenung dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan dalam kelanjutan kariernya.

“Kalau boleh cerita sedikit, sebenarnya awal ini bermula setelah Olimpiade Paris. Kami semua sudah komitmen dan berusaha maksimal, tapi hasilnya belum sesuai harapan. Saya pribadi cukup kecewa,” tutur Jonatan.

Kekecewaan itu sempat membuat Jonatan berpikir untuk mundur total dari dunia bulu tangkis. Namun setelah berdiskusi dengan pelatih, keluarga, dan orang-orang terdekat, ia memutuskan untuk tetap melanjutkan karier sebagai atlet dengan pendekatan berbeda melalui sistem latihan profesional berbasis klub.

“Dari rumah saya ke Cipayung jaraknya cukup jauh dan membutuhkan penyesuaian. Saya memberanikan diri menyampaikan keinginan untuk menjadi pemain profesional. Di mana pun saya berlatih, saya tetap membawa nama Indonesia,” ujar Jonatan.

PBSI dan Jonatan kemudian sepakat bahwa turnamen Piala Sudirman 2025 menjadi ajang terakhirnya sebagai bagian dari Pelatnas Cipayung. Dalam ajang tersebut, Jonatan didapuk menjadi kapten tim dan berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk Indonesia.

Baca juga: PBSI percepat regenerasi setelah Jonatan dan Chico tinggalkan Pelatnas

Alasan Chico Wardoyo

​​​​​​​Sementara itu, Chico Aura Dwi Wardoyo menegaskan keputusannya keluar dari pelatnas bukan karena tekanan dari pihak manapun, melainkan murni keinginan pribadi untuk mencari suasana baru dalam latihan dan pengalaman sebagai pemain profesional.

“Enggak ada tekanan sama sekali, dari PBSI maupun dari luar. Saya cuma ingin mencoba pengalaman berlatih di luar dan menjadi pemain profesional,” kata Chico.

Setelah hampir sembilan tahun bergabung di Pelatnas Cipayung, Chico merasa saatnya mencoba pendekatan baru dalam pengembangan kariernya. Ia mengaku keputusan ini telah melalui pertimbangan matang, termasuk diskusi dengan pelatih, keluarga, dan klub.

“Ini bukan keputusan yang mudah. Tapi saya ingin mencoba pengalaman baru dan merasakan suasana latihan berbeda di luar pelatnas,” ujarnya.

Performa Chico sepanjang musim 2025 yang belum menunjukkan hasil maksimal juga turut mempengaruhi keputusannya untuk mengambil pendekatan berbeda dalam latihan.

PBSI menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung atlet-atlet nasional, baik yang menjalani latihan di pelatnas maupun di luar. Bagi PBSI, yang membedakan hanya lokasi latihan, namun semangat dan komitmen tetap sama: untuk Indonesia.

“PBSI akan selalu mendukung atlet-atlet yang berjuang demi Merah Putih. Yang membedakan hanya lokasi latihan, tapi semangatnya tetap satu: untuk Indonesia,” kata Taufik.

Ia menegaskan bahwa PBSI adalah rumah besar yang terbuka, dan keputusan Jonatan serta Chico diharapkan dapat menjadi inspirasi bahwa profesionalisme atlet tidak ditentukan oleh tempat berlatih, tetapi oleh komitmen dan integritas.

Baca juga: Deretan momen terbaik Jonatan Christie bersama Pelatnas PBSI

Baca juga: Tepis isu tekanan, Chico jelaskan alasan keluar dari Pelatnas PBSI

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

Perjalanan karir Carlo Ancelotti dari pemain hingga pelatih sukses

Pelatih Real Madrid Carlo Ancelotti memberi instruksi kepada para pemainnya saat pertandingan pekan ke-33 Liga Spanyol kontra Getafef di Stadion Stadion Coliseum Alfonso Perez, Madrid, Kamis WIB. Real Madrid menang tipis 1-0. (ANTARA/X/@LaLigaEN)

Jakarta (ANTARA) – Carlo Ancelotti merupakan salah satu sosok paling dihormati dalam dunia sepak bola, baik sebagai pemain maupun pelatih. Lahir di Reggiolo, Italia, pada 10 Juni 1959, Ancelotti meniti karirnya dari bawah hingga menjadi pelatih dengan rekor mentereng: satu-satunya pelatih yang sukses menjuarai lima liga top Eropa serta pemegang rekor kemenangan terbanyak di final Liga Champions UEFA.

Awal karir sebagai pemain

Ancelotti memulai karier sepak bolanya di klub Parma pada tahun 1976. Bermain sebagai gelandang, ia menunjukkan potensi besar yang kemudian membawanya ke klub ibu kota, AS Roma, pada 1979.

Di sana, ia diasuh pelatih legendaris Nils Liedholm dan Sven-Göran Eriksson. Bersama Roma, ia meraih satu gelar Serie A pada musim 1982/1983 dan empat trofi Coppa Italia (1980, 1981, 1984, dan 1986). Sayangnya, cedera otot membuatnya absen di final Piala Eropa 1984 melawan Liverpool.

Pada 1987, Ancelotti pindah ke AC Milan dan menjadi bagian dari skuad legendaris asuhan Arrigo Sacchi. Bermain bersama pemain bintang seperti Paolo Maldini, Frank Rijkaard, Marco van Basten, dan Ruud Gullit, ia membantu Milan meraih dua gelar Serie A, dua Piala Eropa, dua Piala Super Eropa, dan dua Piala Interkontinental. Total, Ancelotti mengoleksi 12 trofi sepanjang karier bermainnya sebelum pensiun pada 1992.

Langkah awal sebagai pelatih

Tiga tahun setelah pensiun, Ancelotti memulai karir kepelatihannya bersama AC Reggiana pada 1995. Ia langsung membawa klub tersebut promosi ke Serie A. Musim berikutnya, ia menangani Parma dan membawa tim finish di posisi kedua Serie A 1996/1997. Pada 1999, ia direkrut Juventus, namun gagal mempersembahkan gelar besar kecuali Piala Intertoto UEFA.

Baca juga: Carlo Ancelotti akan bicara masa depannya pada akhir musim

Kembali ke Milan sebagai pelatih

Pada 2001, Ancelotti kembali ke AC Milan, kali ini sebagai pelatih. Di sinilah reputasinya sebagai juru taktik ulung mulai terbentuk. Bersama pemain seperti Rui Costa, Maldini, dan Andriy Shevchenko, ia mempersembahkan satu gelar Serie A, satu Coppa Italia, satu Piala Super Italia, dua Liga Champions, dua Piala Super Eropa, dan satu Piala Dunia Antarklub.

Momen paling ikonik adalah kemenangan atas Juventus di final Liga Champions 2003 dan “balas dendam” atas Liverpool di final 2007 setelah kekalahan dramatis pada 2005.

Petualangan di luar Italia

Usai delapan musim sukses di Milan, Ancelotti hijrah ke Inggris untuk menangani Chelsea. Ia langsung menorehkan sejarah dengan membawa The Blues meraih treble domestik (Community Shield, Premier League, dan Piala FA) pada musim 2009/2010.

Karirnya berlanjut ke Prancis, menjadi pelatih Paris Saint-Germain pada Desember 2011. Meski gagal di musim pertama, Ancelotti sukses mempersembahkan gelar Ligue 1 musim 2012/2013 — gelar pertama PSG setelah hampir dua dekade.

Era keemasan di Real Madrid

Ancelotti kemudian ditunjuk sebagai pelatih Real Madrid pada 2013. Di musim pertamanya, ia mempersembahkan gelar Copa del Rey dan gelar ke-10 Liga Champions (La Décima) yang telah lama dinantikan. Ia juga meraih Piala Super UEFA dan Piala Dunia Antar klub sebelum didepak pada 2015 akibat kegagalan di musim kedua.

Setelah jeda setahun, ia melatih Bayern Muenchen pada 2016 dan memenangkan Bundesliga serta dua Piala Super Jerman. Namun, performa tak konsisten membuatnya dipecat pada 2017.

Pelatih asal Italia itu lalu sempat melatih Napoli (2018–2019) dan Everton (2019–2021) dengan hasil yang tidak begitu cemerlang.

Baca juga: Ancelotti dikabarkan akan tinggalkan Real Madrid untuk latih Brasil

Kembali ke Bernabeu dan cetak sejarah

Pada 2021, Ancelotti kembali ke Real Madrid untuk periode keduanya. Ia membawa Los Blancos menjuarai La Liga 2021/2022 — satu-satunya gelar domestik yang belum ia raih sebelumnya bersama Madrid — serta kembali menjuarai Liga Champions dengan mengalahkan Liverpool di final.

Musim 2023/2024, Ancelotti semakin mengukuhkan statusnya sebagai salah satu pelatih terhebat. Ia menambah koleksi trofinya bersama Madrid dengan menjuarai La Liga, Liga Champions kelima dalam kariernya, dan Piala Super Spanyol. Total, ia telah meraih 23 trofi sebagai pelatih hingga saat ini.

Namun, di musim 2024/2025 ini, ia dinilai nihil kreativitas dan sering kali kehilangan poin di klasemen liga domestik. Ia juga harus rela angkat kaki dari Liga Champion, usai Real Madrid takluk di tangan Arsenal dengan agregat 5-1.

Saat ini Ancelotti dikabarkan akan meninggalkan El Real pada akhir musim, dan akan duduk di kursi kepelatihan timnas Brasil.

Filosofi dan gaya kepelatihan

​​​​​​​Carlo Ancelotti dikenal sebagai pelatih yang fleksibel dan cerdas dalam membaca permainan. Ia kerap menggunakan formasi 4-3-3 untuk menjaga keseimbangan lini, tetapi tak ragu beralih ke 4-4-2 atau 4-5-1 sesuai kebutuhan. Dalam bertahan, timnya bisa melakukan pressing tinggi atau bermain dalam blok rendah.

Keunggulannya terletak pada kemampuannya membangun hubungan yang baik dengan pemain serta menyesuaikan taktik dengan karakter skuad yang dimiliki.

Sebagai pelatih dengan lima gelar liga top Eropa dan empat gelar Liga Champions, Ancelotti telah menulis namanya dalam sejarah sebagai legenda sejati sepak bola dunia.

Baca juga: Real Madrid dipastikan tanpa Mbappe dan Mendy kontra Getafe

Baca juga: Jelang El Clasico Flick akui bersimpati dengan situasi Ancelotti

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

Total hadiah Liga Champions 2024/2025 Rp45 triliun: Ini rinciannya

Pesepak bola dan ofisial Paris Saint-Germain merayakan keberhasilan timnya mengalahkan Arsenal pada laga leg kedua semifinal Liga Champions di Stadion Parc des Princes, Paris, Prancis, Kamis (7/5) dini hari WIB. Paris Saint-Germain (PSG) melaju ke final Liga Champions usai mengalahkan Arsenal dengan skor 2-1 sehingga unggul agregat 3-1. ANTARA FOTO/Xinhua/Gao Jing/tom.

Jakarta (ANTARA) – Kompetisi Liga Champions musim ini tidak hanya hadir dengan format baru, tetapi juga menawarkan peningkatan signifikan dalam total hadiah uang. UEFA mengumumkan bahwa total dana hadiah untuk Liga Champions musim 2024/2025 mencapai £2,06 miliar atau sekitar Rp45 triliun, meningkat sepertiga dibanding musim sebelumnya yang berada di angka £1,74 miliar atau sekitar Rp23 triliun.

Musim ini, format kompetisi telah diperluas dari 32 menjadi 36 tim pada fase liga. Perubahan ini tidak hanya mempengaruhi struktur kompetisi, tetapi juga berdampak pada besaran hadiah yang diterima oleh klub-klub peserta.

Baca juga: PSG melaju ke final Liga Champions seusai singkirkan Arsenal

Hadiah dasar dan insentif fase liga

Setiap klub yang lolos ke fase liga akan langsung menerima dana partisipasi sebesar £15,7 juta (sekitar Rp344 miliar), bahkan jika mereka kalah di semua pertandingan. Selain itu, UEFA juga memberikan insentif berdasarkan hasil pertandingan di fase liga, yaitu:

  • Kemenangan: £1,8 juta (Rp39 miliar)
  • Hasil imbang: £590.000 (Rp13 miliar)
  • Lolos otomatis ke babak 16 besar (peringkat 8 besar fase liga): tambahan £1,7 juta (Rp37 miliar)

Hadiah tahapan knock-out

Memasuki fase gugur, hadiah uang semakin meningkat sesuai dengan pencapaian klub dalam setiap putaran, sebagai berikut:

  • Babak 16 besar: £9,4 juta (Rp206 miliar)
  • Perempat final: £10,7 juta (Rp234 miliar)
  • Semifinal: £12,9 juta (Rp283 miliar)
  • Runner-up: £15,9 juta (Rp349 miliar)
  • Juara Liga Champions: £21,5 juta (Rp471 miliar)

Baca juga: Martin Odegaard minta Arsenal tak larut dalam kekecewaan

Sebagai ilustrasi, Arsenal yang berhasil melaju hingga perempat final dan bertemu Real Madrid, telah mengantongi lebih dari £38 juta atau sekitar Rp833 miliar dari hadiah uang, terlepas dari apakah mereka melaju lebih jauh atau tidak.

Tim yang nantinya menjadi juara Liga Champions musim ini, akan mendapatkan total hadiah uang yang mereka kumpulkan mencapai £83 juta (sekitar Rp1,82 triliun).

Bonus tambahan: Pilar nilai

Untuk pertama kalinya musim ini, UEFA juga memperkenalkan sistem pembayaran baru yang disebut “value pillar” atau pilar nilai. Mekanisme ini memberikan bonus tambahan hingga £10,5 juta atau sekitar Rp230 miliar kepada klub berdasarkan dua kriteria utama: performa historis klub di kompetisi Eropa, serta kontribusi nilai siaran dari negara asal klub tersebut.

Dengan adanya pilar nilai ini, klub-klub besar dengan rekam jejak kuat di Eropa dan berasal dari negara dengan hak siar tinggi memiliki peluang mendapatkan pemasukan lebih besar, terlepas dari hasil mereka musim ini.

Kemenangan di Liga Champions UEFA tidak hanya menjadi pencapaian prestisius di level sepak bola Eropa, tetapi juga membawa manfaat finansial yang luar biasa. Dengan struktur hadiah yang diperluas dan diperkuat oleh sistem bonus baru, kompetisi ini kini semakin menarik secara ekonomi bagi klub-klub papan atas Eropa.

Baca juga: Arteta: tim terbaik telah tersingkir

Baca juga: PSG ke final Liga Champions, Hakimi: Saya sudah menantikan momen ini

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

Liverpool juara Liga Inggris 2024/2025: Ini rincian hadiahnya

Suporter klub sepak bola Liverpool merayakan kemenangan tim dukungannya setelah mengalahkan Tottenham Hotspur FC dalam pertandingan lanjutan Liga Inggris di Anfiled, Liverpool, Inggris, Minggu (27/4/2025) malam. Liverpool memastikan diri sebagai juara Liga Inggris 2024-2025 setelah mengalahkan Tottenham Hotspur FC dengan skor 5-1 sehingga mengumpulkan poin 82. (ANTARA FOTO/Xinhua/Li Ying/nym.)

Jakarta (ANTARA) – Liverpool resmi mengunci gelar juara Liga Primer Inggris musim 2024/2025 setelah mengalahkan Tottenham Hotspur dengan skor meyakinkan 5-1 pada 27 April lalu. Keberhasilan ini menjadi pencapaian bersejarah bagi The Reds, yang kini telah mengoleksi 20 gelar juara Liga Inggris, dua di antaranya diraih di era Premier League.

Dengan 82 poin dari 35 pertandingan – hasil dari 25 kemenangan, 7 kali imbang, dan hanya 3 kekalahan – Liverpool memastikan diri tak terkejar lagi oleh pesaing terdekat. Tiga laga tersisa melawan Arsenal, Brighton, dan Crystal Palace hanya menjadi pelengkap perjalanan mereka musim ini.

Sebagai bentuk penghargaan, Liverpool akan menerima trofi Liga Primer Inggris pada laga kandang terakhir melawan Crystal Palace di Stadion Anfield, 25 Mei mendatang. Trofi ini memiliki tinggi 104 cm dan lebar 61 cm, serta dihiasi pita merah-putih yang melambangkan warna klub.

Selain itu, Premier League juga menyediakan 40 medali juara yang terbuat dari perak, yang akan dibagikan kepada pelatih kepala, para pemain, dan staf yang berperan penting sepanjang musim. Pemain yang berhak memperoleh medali adalah mereka yang tampil dalam setidaknya lima pertandingan Liga Inggris musim ini.

Federico Chiesa menjadi pemain terbaru yang memastikan diri menerima medali setelah tampil sebagai pemain pengganti dalam laga melawan Chelsea pada 4 Mei lalu. Hingga saat ini, sudah ada 22 pemain Liverpool yang memenuhi syarat tersebut.

Baca juga: Profil Arne Slot: Pelatih Belanda pertama yang bawa Liverpool juara

Hadiah uang tunai juara Liga Inggris

Meski Premier League tidak menetapkan secara eksplisit besaran hadiah uang tunai bagi sang juara setiap musimnya, berdasarkan rujukan musim sebelumnya, Manchester City selaku juara 2023/2024 menerima sebesar £22,6 juta atau sekitar Rp491,7 miliar dalam bentuk hadiah tunai.

Jumlah tersebut dapat menjadi acuan bahwa Liverpool kemungkinan akan menerima angka serupa, mengingat struktur distribusi hadiah tidak banyak berubah dalam beberapa musim terakhir. Namun, selain hadiah utama, klub juara juga berpeluang memperoleh tambahan keuntungan dari pendapatan komersial, hak siar, dan sponsor.

Sebagai ilustrasi, klub dengan peringkat terbawah musim ini, Sheffield United, hanya menerima sekitar £1,1 juta atau sekitar Rp24 miliar sebagai merit payment, jauh di bawah yang diterima oleh sang juara.

Baca juga: Alejandro Garnacho berambisi bawa MU raih gelar Liga Europa

Bonus komersial dan beban finansial

Gelar juara Premier League juga membuka pintu bonus tambahan dari sponsor dan mitra komersial yang biasanya memiliki klausul khusus dalam kontrak jika klub berhasil menjadi kampiun. Kondisi ini dapat memperkuat posisi negosiasi Liverpool dalam kerja sama komersial di masa depan.

Namun demikian, keberhasilan menjadi juara juga dapat menimbulkan konsekuensi finansial. Sejumlah pemain dan staf teknis diketahui memiliki klausul bonus dalam kontraknya yang akan aktif jika tim meraih trofi Liga Inggris. Artinya, Liverpool juga perlu menyiapkan dana ekstra untuk memenuhi komitmen internal tersebut.

Baca juga: Alexander-Arnold tinggalkan Liverpool dengan jejak luar biasa hebat

Baca juga: Pelatih Nottingham Forest tetap sanjung pemainnya meski gagal menang

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

Persib juara Liga 1, segini total hadiah yang akan diterima

Bobotoh menyalakan suar untuk merayakan keberhasilan Persib Bandung menjuarai Liga 1 di Jembatan Layang Mochtar Kusumaatmadja di Bandung, Jawa Barat, Senin (5/5/2025). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/tom/aa.

Jakarta (ANTARA) – Persib Bandung resmi mengunci gelar juara BRI Liga 1 musim 2024/2025 setelah hasil imbang 3-3 antara Persik Kediri dan Persebaya Surabaya pada Senin (5/5) di Stadion Brawijaya, Kediri. Hasil tersebut memastikan Persib tak lagi bisa dikejar oleh para pesaingnya di papan atas klasemen.

Dengan koleksi 64 poin dari 31 pertandingan, Maung Bandung unggul 10 poin dari dua pesaing terdekat, Persebaya Surabaya dan Dewa United, yang masing-masing baru mengoleksi 54 poin. Raihan ini menandai keberhasilan back-to-back Persib sebagai juara Liga 1 setelah musim sebelumnya juga keluar sebagai kampiun.

Baca juga: Persib Bandung juara deui euy!

Hadiah juara naik jadi Rp7,5 miliar

Sebagai juara Liga 1 musim ini, Persib Bandung berhak menerima hadiah utama senilai Rp7,5 miliar. Angka ini meningkat drastis sebesar 50 persen dibandingkan musim 2023/2024 lalu yang hanya sebesar Rp5 miliar.

Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, menjelaskan bahwa kenaikan nilai hadiah ini merupakan bagian dari komitmen untuk terus meningkatkan profesionalisme dan daya saing kompetisi domestik.

“Untuk total hadiah kalau musim sebelumnya Rp5 miliar, maka kali ini kami naikkan menjadi Rp7,5 miliar,” ujar Ferry dalam keterangan resminya, Rabu (26/6/2024).

Kontribusi klub capai puluhan miliar rupiah

Selain hadiah juara, Persib Bandung juga berhak atas dana kontribusi klub yang nilainya turut mengalami peningkatan. Dana kontribusi ini terdiri dari berbagai komponen seperti kontribusi tetap (fixed contribution), prestasi klasemen (sporting merit), nilai rating dan share siaran televisi, serta pemenuhan aspek lisensi klub (club licensing).

Untuk musim ini, kontribusi tetap bagi setiap klub diperkirakan mencapai Rp12 miliar, naik 60 persen dari musim sebelumnya yang berada di angka Rp7,5 miliar. Dengan status sebagai juara dan didukung berbagai aspek pendukung lainnya, Persib diprediksi akan menerima dana kontribusi dalam jumlah maksimal.

“Kalau kita lihat musim 2021/2022, itu naik 50 persen di 2022/2023. Musim ini naik jadi 60 persen. Terjemahkan saja angkanya sendiri,” tutur Ferry merujuk pada tren peningkatan struktur pendanaan klub dari LIB.

Baca juga: Untuk kenyamanan konvoi juara, LIB majukan laga terakhir Persib

Total potensi pemasukan lebih dari Rp27 miliar

Dengan menggabungkan hadiah juara sebesar Rp7,5 miliar dan kontribusi klub yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp20 miliar, maka total pemasukan Persib Bandung musim ini diproyeksikan dapat menembus angka di atas Rp27 miliar.

Angka tersebut belum termasuk potensi pendapatan dari sektor komersial lainnya seperti sponsor, penjualan tiket pertandingan, serta merchandise resmi klub yang secara historis menjadi salah satu sumber pemasukan terbesar Maung Bandung.

Sebagai salah satu klub dengan basis suporter terbesar di Tanah Air, Persib juga hampir dipastikan meraih skor maksimal dalam aspek TV rating & share. Ditambah dengan struktur manajemen klub yang modern dan profesional, Persib diperkirakan lolos seluruh aspek lisensi klub yang disyaratkan oleh operator kompetisi.

Keberhasilan Persib Bandung menjadi juara Liga 1 musim 2024/2025 bukan hanya soal prestasi di atas lapangan, tetapi juga mencerminkan keberhasilan manajerial dan komersial klub.

Dengan hadiah dan kontribusi dana yang signifikan, Maung Bandung memiliki modal kuat untuk mempertahankan performa dan bersaing di level yang lebih tinggi pada musim-musim mendatang.

Baca juga: Erick Thohir tanggapi tudingan Andre Rosiade soal mafia di sepak bola

Baca juga: Bali United kantongi lisensi tampil di liga Asia dan Liga 1

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

Gak cuma Persija, ini dia daftar klub sepak bola di Jakarta

Pesepak bola Borneo FC Samarinda Mariano Peralta (kanan) menendang bola dengan diadang pesepak bola Persija Jakarta Ramon Bueno (kiri) dalam pertandingan Liga 1 2024/2025 di Stadion Segiri, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (4/5/2025). Borneo FC Samarinda kalahkan Persija Jakarta dengan skor akhir 1-0. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/YU.

Jakarta (ANTARA) – Selama satu dekade terakhir, eksistensi klub-klub sepak bola di wilayah Jakarta belum mampu menandingi dominasi Persija Jakarta. Macan Kemayoran tercatat sebagai satu-satunya klub asal Ibu Kota yang secara konsisten bersaing di kasta tertinggi Liga Indonesia.

Padahal, denyut kehidupan sepak bola Jakarta tak hanya datang dari Persija. Sejumlah klub lain juga masih eksis dan aktif berkompetisi, meskipun mayoritas hanya berlaga di level amatir seperti Liga 4 Zona DKI Jakarta. Beberapa di antaranya bahkan memiliki sejarah panjang dan peran penting dalam pengembangan sepak bola usia muda di Jakarta.

Baca juga: Persija pecat Carlos Pena dan tunjuk Ricky Nelson sebagai caretaker

Berikut daftar klub sepak bola yang bermarkas di Jakarta selain Persija:

1. PSJS Jakarta Selatan (Jaksel FC)

Didirikan pada 1975, klub ini semula bernama Persija Selatan-Barat (Selbar), sebelum akhirnya pecah menjadi PSJS dan Persija Barat. PSJS pernah menembus Divisi I Perserikatan (1988) dan Liga Indonesia (2012), namun belum pernah tampil di kasta tertinggi. Kini, klub tersebut berganti nama menjadi Jaksel FC dan berlaga di Liga 4 Zona DKI Jakarta. Klub ini aktif dalam pembinaan usia muda seperti di ajang Piala Soeratin.

2. Persija Barat FC

Bermarkas di Stadion Cenderawasih, Cengkareng, Jakarta Barat, klub ini berkiprah di Liga 4 dan sempat menembus semifinal Zona DKI pada musim 2021. Fokus utama klub ini adalah pengembangan pemain muda melalui kompetisi internal Askot PSSI Jakarta Barat.

3. Persitara Jakarta Utara

Laskar Si Pitung adalah salah satu klub dengan sejarah paling kuat di Jakarta selain Persija. Pernah bermain di Divisi Utama Perserikatan 1985/1986 dan bersaing dengan Persija di kompetisi Liga Indonesia 2006. Namun sejak terdegradasi pada 2010, klub ini sulit bangkit kembali. Hanya loyalitas suporter NJ Mania menjadi salah satu pilar utama keberlanjutan klub ini.

4. Urakan FC

Klub dengan nama unik ini merupakan singkatan dari Ulet Rajin Kreatif Anti Narkoba. Bermarkas di Lapangan Gedong, Jakarta Timur, Urakan FC saat ini bermain di Liga 4 Zona DKI Jakarta.

Baca juga: Borneo FC menang tipis 1-0 saat jamu Persija

5. ABC Wirayudha FC

Berdiri pada 5 Oktober 1978, ABC Wirayudha FC adalah anggota Asprov PSSI DKI Jakarta yang bermarkas di Lapangan Gongseng, Jakarta Timur. Klub ini telah aktif dalam berbagai kompetisi regional sejak era Askot PSSI Jakarta Timur.

6. Bintang Kranggan FC (BKFC)

BKFC berdiri sejak 1986 dan bermarkas di Lapangan Hankam Kalimanggis, Jakarta Timur. Klub ini juga menjadi peserta Liga 4 Zona DKI Jakarta.

7. Taruna Persada FC

Merupakan anggota Asprov PSSI DKI Jakarta, klub ini aktif sejak 2016 di Liga 4 dan bermarkas di Lapangan Sepakbola Ceger, Jakarta Timur.

8. Jakarta United FC

Dulunya bernama Jakarta Timur FC, klub ini berganti nama menjadi Jakarta United FC pada 2018. Klub amatir ini bermarkas di Stadion GOR Ciracas, Jakarta Timur dan saat ini bermain di Liga 4 Jakarta.

9. PS Bina Taruna

Didirikan pada 11 November 1972, PS Bina Taruna dikenal dengan julukan Elang Timur. Klub ini bermarkas di Stadion Bea Cukai, Jakarta Timur, dan konsisten mengikuti Liga 4 Jakarta.

Baca juga: Persija Jakarta bertekad bangkit saat jamu Bali United di JIS

10. PS Pemuda Jaya

Salah satu klub tertua di Jakarta, berdiri pada 28 Oktober 1959. Klub ini awalnya merupakan organisasi kepemudaan pasca-kemerdekaan. Saat ini hanya cabang Jakarta Timur yang masih aktif dan bermarkas di GOR Pondok Bambu.

11. Batavia FC

Dikenal dengan julukan The Batavians, klub ini bermarkas di Stadion Soemantri Brodjonegoro atau kadang di Soccer Field Pancoran, Jakarta Selatan. Batavia FC menjuarai Liga 3 DKI Jakarta 2021 dan Liga 4 DKI Jakarta 2025. Klub ini dimiliki oleh tokoh sepak bola nasional, Gede Widiade.

12. ASIOP FC

Akademi Sepak Bola Intinusa Olah Prima berdiri pada 28 September 1997 dan telah mencetak banyak pemain nasional seperti Andritany Ardhiyasa dan Achmad Jufriyanto. Klub ini kini memiliki tim senior yang bermain di Liga 4 dan bermarkas di Asiop Stadium, Jakarta Pusat.

13. Jakarta City FC

Sebelumnya bernama Putra Citra Muda FC, klub ini berganti nama menjadi Jakarta City FC pada 2020. Bermarkas di Stadion Kamal Muara, Jakarta Utara, klub ini aktif berkompetisi di Liga 4 Jakarta dengan julukan The Batavian.

Keberadaan klub-klub ini membuktikan bahwa Jakarta tidak kekurangan potensi sepak bola. Namun, tantangan utama tetap pada pendanaan, manajemen, serta minimnya dukungan infrastruktur. Meski demikian, upaya pengembangan pemain muda dan partisipasi aktif di liga amatir menjadi langkah penting dalam menjaga eksistensi sepak bola di Jakarta.

Lewat kompetisi yang sehat dan dukungan dari berbagai pihak, bukan tak mungkin di masa depan klub-klub ini bisa kembali bersaing di kasta tertinggi dan mendampingi Persija Jakarta sebagai wakil Ibu Kota di pentas nasional.

Baca juga: Ricky Nelson beri suntikan motivasi kepada Persija jelang lawan Borneo

Baca juga: Stefano Cugurra buka peluang kembali latih Persija Jakarta

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

Fakta gaji pemain sepak bola Indonesia: Bisa ratusan juta rupiah

Pemain Madura United Taufik Hidayat (kanan) berusaha merebut bola dari pemain Persebaya Surabaya Arief Catur Pamungkas (ketiga kiri bawah) saat pertandingan pekan ke-29 BRI Liga 1 Indonesia di Stadion GBT Surabaya, Minggu (20/4/2025) malam. (ANTARA/Rizal Hanafi)

Jakarta (ANTARA) – Gaji pemain sepak bola di Indonesia selama ini kerap menjadi bahan perbincangan publik. Meski sering dianggap memiliki penghasilan tinggi, nilai pasti gaji para pemain belum pernah diungkap secara terbuka oleh klub-klub sepak bola nasional.

Tidak seperti di Eropa, di mana gaji pemain diketahui luas oleh publik dan sering dilaporkan media, klub-klub di Indonesia cenderung tertutup dalam hal ini. Informasi yang tersedia di ranah publik biasanya hanya berupa nilai pasar pemain yang dapat diakses melalui situs Transfermarkt.

Namun, sedikit gambaran mengenai besaran gaji pemain sepak bola di Tanah Air sempat diungkapkan oleh Manajer Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi, dalam sebuah wawancara di kanal YouTube MAINBASKET. Video tersebut tayang pada 19 Maret 2021 dengan judul Mengintip Besar Gaji Pemain Basket dan Sepak Bola Bersama Manajer Persebaya.

Dalam video itu, Candra menjelaskan bahwa rata-rata gaji pemain sepak bola lokal di Indonesia berada di kisaran puluhan juta rupiah per bulan. Sementara itu, pemain asing yang merumput di kompetisi nasional umumnya digaji hingga ratusan juta rupiah setiap bulan.

Baca juga: Indonesia terhenti di perempat final AFC Women’s Futsal 2025

“Kalau di Indonesia, rata-rata ya, per bulannya masih di puluhan juta rupiah untuk pemain lokal. Sementara pemain asing rata-rata sudah ratusan juta per bulan,” ujar Candra.

Lebih lanjut, ia juga mengungkap kisaran gaji tertinggi yang diterima oleh para pemain sepak bola profesional di Indonesia. Menurutnya, pemain asing bisa memperoleh gaji tertinggi antara Rp250 juta hingga Rp300 juta per bulan. Sedangkan untuk pemain lokal, gaji tertinggi berkisar antara Rp130 juta sampai Rp150 juta per bulan.

“Itu belum termasuk bonus, terima bersih,” tambahnya.

Terkait sistem pembayaran gaji, Candra menjelaskan bahwa skema kontrak sangat bergantung pada kebijakan masing-masing klub. Tidak ada standar baku dalam kontrak pemain di Indonesia. Beberapa klub ada yang memberikan down payment (DP) di awal, sementara lainnya membayarkan gaji secara rutin setiap bulan.

“Secara umum, kalau di Indonesia kontrak pemain tidak ada standarnya. Tergantung klub masing-masing. Yang sering dipakai adalah sistem kontrak satu tahun dengan nilai tertentu. Nah, nilai kontrak itu di-breakdown bisa dibayar per bulannya atau tidak tergantung kesepakatan,” ujar Candra.

Dengan demikian, meskipun angka pasti gaji pemain sepak bola di Indonesia masih bersifat tertutup, informasi dari para pelaku industri seperti manajer klub dapat memberikan gambaran umum mengenai besaran penghasilan pemain.

Hal ini juga mencerminkan semakin profesionalnya dunia sepak bola Indonesia yang terus berkembang, meski masih menghadapi tantangan dalam hal transparansi dan standardisasi sistem kontrak pemain.

Baca juga: Tanggapi sanksi FIFA, Menpora ajak suporter lebih santun

Baca juga: Besok pagi, PSSI buka penjualan tiket timnas Indonesia melawan China

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

Segini gaji pemain asing di Liga 1: Ratusan juta sebulan!

Pesepak bola asing baru Persebaya Surabaya Dejan Tumbas (kiri) mengikuti latihan di Lapangan THOR, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (16/1/2025). Tim bajul ijo resmi merekrut dua pemain asing baru yakni Dejan Tumbas asal Serbia berposisi penyerang dan Dime Dimov asal Makedonia Utara berposisi bek untuk mengarungi BRI Liga 1 putaran kedua. ANTARA FOTO/Rizal Hanafi/foc.

Jakarta (ANTARA) – Pertanyaan mengenai besaran gaji pemain asing yang berlaga di kompetisi Liga 1 Indonesia mulai terungkap. Selama ini, gaji pemain sepak bola, khususnya pemain asing, menjadi isu yang jarang dibuka ke publik karena klub-klub Tanah Air enggan mempublikasikan secara terbuka nilai kontrak para pemainnya.

Namun, informasi terkait besaran gaji tersebut sempat disampaikan oleh Manajer Persebaya Surabaya, Candra Wahyudi, dalam sebuah wawancara yang ditayangkan di kanal YouTube MAINBASKET pada 19 Maret 2021.

Dalam video berjudul Mengintip Besar Gaji Pemain Basket dan Sepak Bola Bersama Manajer Persebaya, Candra mengungkap bahwa pemain asing di Liga 1 bisa menerima gaji hingga ratusan juta rupiah per bulan.

“Gaji paling tinggi pemain asing bisa mencapai Rp250 juta sampai Rp300 juta per bulan. Untuk lokal, paling besar antara Rp130 juta sampai Rp150 juta per bulan. Itu belum termasuk bonus, terima bersih,” kata Candra dalam video tersebut.

Menurut Candra, besaran gaji pemain asing sangat bergantung pada sejumlah faktor, termasuk pengalaman bermain di liga-liga luar negeri. Pemain yang pernah berlaga di liga top Eropa, misalnya, cenderung memiliki nilai kontrak lebih tinggi karena dianggap memiliki kualitas dan pengalaman lebih baik.

Baca juga: Alexis Messidoro berambisi bawa Dewa United tampil di kompetisi

Selain itu, peran dan kontribusi pemain dalam tim juga menjadi pertimbangan utama klub dalam menentukan nilai kontrak. Pemain asing yang mampu memberikan dampak signifikan terhadap performa klub biasanya mendapatkan bayaran lebih tinggi.

“Kalau di Indonesia, rata-rata ya, per bulannya masih di puluhan juta rupiah untuk pemain lokal. Sementara pemain asing rata-rata sudah ratusan juta per bulan,” ujar Candra.

Candra juga menegaskan bahwa sistem pembayaran gaji pemain bergantung pada kebijakan masing-masing klub. Tidak ada standar kontrak yang diberlakukan secara seragam di seluruh klub Liga 1. Umumnya, klub menggunakan sistem kontrak berdurasi satu tahun dengan nilai tertentu, yang kemudian dapat dibayarkan secara bulanan atau dalam bentuk lain seperti down payment (DP).

“Secara umum, kalau di Indonesia kontrak pemain tidak ada standarnya. Tergantung klub masing-masing. Yang sering dipakai adalah sistem kontrak satu tahun dengan nilai tertentu. Nah, nilai kontrak itu di-breakdown bisa dibayar per bulannya atau tidak tergantung kesepakatan,” jelas Candra.

Hingga kini, informasi paling mendekati mengenai nilai gaji pemain sepak bola di Indonesia masih berasal dari nilai pasar yang tercantum di situs Transfermarkt. Berbeda dengan di Eropa, di mana informasi gaji pemain lebih terbuka dan sering menjadi sorotan media, transparansi terkait hal ini masih menjadi tantangan di Indonesia.

Meski demikian, pernyataan dari pihak manajemen klub seperti yang disampaikan oleh Candra Wahyudi setidaknya memberikan gambaran mengenai tingginya nilai kontrak pemain asing di Liga 1, yang bisa mencapai angka ratusan juta rupiah setiap bulan.

Baca juga: PSSI dan LIB Gelar Pelatihan VAR untuk Liga 2 Musim 2025/26

Baca juga: Jadwal Liga 1: persaingan menghindari zona degradasi semakin panas

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

10 pencetak gol tertua dalam sejarah Piala Dunia

Pemain timnas Portugal Cristiano Ronaldo meluapkan kegembiraannya seusai rekannya berhasil mencetak gol pada laga grup H Piala Dunia 2022 melawan Uruguay di Lusail Stadium, Lusail, Qatar, Senin (28/11/2022). Portugal menang dengan skor 2-0 dan memastikan lolos ke babak 16 besar. ANTARA FOTO/REUTERS/Kai Pfaffenbach/aww.

Jakarta (ANTARA) – Piala Dunia bukan hanya menjadi panggung adu strategi dan taktik antarnegara, tetapi juga arena para pesepak bola dunia menunjukkan kemampuan terbaik mereka, bahkan di usia yang tak lagi muda. Tidak sedikit pemain senior yang tetap mampu mencetak gol dan mencatatkan namanya dalam sejarah turnamen sepak bola terbesar di dunia itu.

Berikut ini adalah daftar 10 pencetak gol tertua dalam sejarah Piala Dunia, berdasarkan usia saat mereka membobol gawang lawan:

1. Roger Milla (Kamerun) – 42 tahun 39 hari

Legenda Kamerun ini menjadi pencetak gol tertua dalam sejarah Piala Dunia. Ia mencetak gol saat Kamerun menghadapi Rusia pada babak penyisihan grup Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Meski Kamerun kalah telak 1-6, gol Milla tetap abadi dalam buku rekor FIFA.

2. Pepe (Portugal) – 39 tahun 283 hari

Bek tengah Portugal ini mencetak gol saat menghadapi Swiss di babak 16 besar Piala Dunia 2022 di Qatar. Gol sundulannya membawa Portugal unggul 2-0, sebelum akhirnya menang besar dengan skor 6-1.

Baca juga: Daftar pencetak gol: Salah memimpin, Haaland dan Palmer membayangi

3. Cristiano Ronaldo (Portugal) – 37 tahun 292 hari

Superstar Portugal ini mencetak satu gol melalui penalti saat melawan Ghana pada fase grup Piala Dunia 2022. Gol tersebut turut membantu kemenangan Portugal dengan skor 3-2 sekaligus menjadikan Ronaldo pencetak gol di lima edisi Piala Dunia berbeda.

4. Gunnar Gren (Swedia) – 37 tahun 236 hari

Gunnar Gren mencetak gol penting bagi Swedia dalam laga semifinal Piala Dunia 1958 melawan Jerman Barat. Golnya membawa Swedia unggul 2-1, dan akhirnya menang 3-1 untuk melaju ke final.

5. Cuauhtemoc Blanco (Meksiko) – 37 tahun 151 hari

Blanco menjadi salah satu kunci kemenangan Meksiko atas Prancis 2-0 pada fase grup Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Golnya dicetak melalui eksekusi penalti, menegaskan perannya sebagai pemain senior yang masih tajam.

6. Felipe Baloy (Panama) – 37 tahun 120 hari

Felipe Baloy mencetak gol bersejarah untuk Panama saat menghadapi Inggris pada Piala Dunia 2018. Gol tersebut merupakan yang pertama dan satu-satunya untuk Panama di turnamen tersebut, meski mereka kalah 1-6.

Baca juga: Guirassy pimpin pencetak gol terbanyak Liga Champions

7. Obdulio Varela (Uruguay) – 36 tahun 279 hari

Kapten legendaris Uruguay ini mencetak gol penting di perempat final Piala Dunia 1954 melawan Inggris. Dengan kepemimpinannya, Uruguay menang 4-2 dalam pertandingan penuh drama.

8. Martin Palermo (Argentina) – 36 tahun 227 hari

Martin Palermo mencetak gol di menit-menit akhir saat Argentina menang 2-0 atas Yunani pada fase grup Piala Dunia 2010. Gol tersebut mempertegas peran pentingnya sebagai supersub dalam skuat Argentina.

9. Georges Bregy (Swiss) – 36 tahun 152 hari

Bregy mencetak gol pembuka untuk Swiss saat melawan Amerika Serikat di Piala Dunia 1994. Meski laga berakhir imbang 1-1, namanya tercatat sebagai salah satu pencetak gol veteran di turnamen ini.

10. Olivier Giroud (Prancis) – 36 tahun 71 hari

Penyerang senior Prancis ini mencetak gol penting saat menghadapi Inggris di perempat final Piala Dunia 2022. Gol sundulannya menjadi penentu kemenangan 2-1 dan mengantarkan Prancis ke semifinal.

Kehadiran para pemain senior yang tidak muda lagi, namun tetap mampu mencetak gol di Piala Dunia ini menunjukkan bahwa usia bukan penghalang untuk bersinar di level tertinggi sepak bola. Semangat, pengalaman, dan kecerdasan visi bermain menjadi kunci keberhasilan mereka mengukir sejarah di usia yang tidak muda.

Baca juga: Pencetak gol terbanyak Peru Paolo Guerrero pensiun perkuat timnas

Baca juga: Alex Martins pemain tersubur Liga 1 sampai pekan ke-22

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

Profil Xabi Alonso: Pelatih baru Real Madrid musim depan

Foto arsip: Xabi Alonso. (Photo by INA FASSBENDER / AFP) / DFL REGULATIONS PROHIBIT ANY USE OF PHOTOGRAPHS AS IMAGE SEQUENCES AND/OR QUASI-VIDEO (AFP/INA FASSBENDER)

Jakarta (ANTARA) – Mantan gelandang andalan Real Madrid dan tim nasional Spanyol, Xabi Alonso dikabarkan akan resmi menjadi pelatih baru Los Blancos mulai 1 Juni 2025. Meskipun belum diumumkan secara resmi oleh klub, sejumlah sumber menyebut bahwa pengumuman hanya tinggal menunggu waktu.

Kepastian ini turut dikonfirmasi oleh jurnalis sepak bola ternama Fabrizio Romano dalam unggahan di akun media sosialnya. “Here We Go! Xabi Alonso akan menjadi pelatih baru Real Madrid hingga Juni 2028,” tulis Fabrizio seraya menyebutkan bahwa kesepakatan sudah rampung dan era baru di Madrid akan segera dimulai usai kepergian Carlo Ancelotti.

Lahir di Tolosa, Spanyol, pada 25 November 1981, Xabi Alonso dikenal sebagai salah satu gelandang terbaik di masanya. Ia memulai karier profesionalnya di Real Sociedad sebelum bergabung dengan Liverpool pada tahun 2004. Bersama The Reds, Alonso mencetak sejarah dengan menjuarai Liga Champions 2004/2005 melalui laga final dramatis melawan AC Milan.

Penampilan Alonso dikenal solid sebagai gelandang bertahan maupun playmaker. Ia piawai dalam penguasaan bola, distribusi umpan jarak jauh, serta memiliki tendangan jarak jauh yang akurat. Selain itu, ia juga memiliki naluri bertahan yang kuat, menjadikannya sebagai gelandang yang komplit.

Setelah sukses di Inggris, Alonso bergabung dengan Real Madrid pada 2009. Ia menjadi bagian penting dari lini tengah Los Blancos hingga 2014 dan mencatatkan 158 penampilan. Bersama Madrid, Alonso meraih gelar La Liga 2011/2012 dan Liga Champions musim 2013/2014.

Ia kemudian melanjutkan karier ke Bayern Munchen sebelum pensiun pada 2017. Di level tim nasional, Alonso mencatatkan 114 caps dan mencetak 16 gol. Ia turut mempersembahkan tiga trofi bergengsi untuk Spanyol: Euro 2008, Piala Dunia 2010, dan Euro 2012.

Baca juga: Jadwal Liga Spanyol pekan ke-37: perebutan satu tempat Liga Champions

Karier kepelatihan

Setelah gantung sepatu, Alonso memulai karier kepelatihan di tim muda Real Madrid pada 2018, lalu menangani Real Sociedad B selama tiga musim (2019–2022). Ia kemudian dipercaya melatih Bayer Leverkusen sejak Oktober 2022.

Prestasi Alonso sebagai pelatih sangat gemilang. Ia berhasil membawa Leverkusen menjuarai Bundesliga Jerman 2023/2024, mengakhiri dominasi Bayern Munchen selama lebih dari satu dekade. Ia juga mempersembahkan gelar DFB-Pokal dan Piala Super Jerman untuk klub asal Nordrhein-Westfalen tersebut.

Dengan rasio poin per pertandingan (PPM) 2,14 dari 139 laga bersama Leverkusen, Alonso membuktikan kematangannya sebagai pelatih muda dengan visi dan strategi permainan yang modern dan efektif.

Alonso dijadwalkan mulai menangani Real Madrid pada 1 Juni 2025, dua pekan sebelum digelarnya Piala Dunia Antarklub di Amerika Serikat. Penunjukan ini menjadi momen yang emosional mengingat Alonso merupakan mantan pemain yang dicintai fans Madrid.

Keputusan manajemen El Real menunjuk Alonso dipandang sebagai upaya regenerasi sekaligus investasi jangka panjang. Ia akan memimpin tim hingga setidaknya musim panas 2028.

Dengan bekal pengalaman sebagai pemain elite dan kesuksesan awal sebagai pelatih, publik Santiago Bernabéu menaruh harapan besar kepada Alonso untuk membawa Real Madrid meraih kejayaan baru, baik di kompetisi domestik maupun Eropa.

Catatan prestasi sebagai Pelatih:

  • Juara Bundesliga 2023/2024 – Bayer Leverkusen
  • Juara DFB-Pokal 2023/2024 – Bayer Leverkusen
  • Juara Piala Super Jerman 2024/2025 – Bayer Leverkusen

Alonso bukan hanya pelatih dengan masa depan cerah, namun juga sosok yang memahami nilai dan tradisi Real Madrid. Keberhasilannya di Leverkusen menjadi bukti bahwa ia siap untuk tantangan yang lebih besar di panggung Santiago Bernabéu.

Baca juga: Real Madrid ajukan penawaran pertama untuk boyong Dean Huijsen

Baca juga: Man City dan Real Madrid bersaing untuk dapatkan Tijjani Reijnders

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

Dampak doping di sepak bola: Dari kesehatan atlet hingga sanksi FIFA

Ilustrasi – FIFA beri sanksi pesepak bola Rusia yang melanggar aturan anti-doping (ANTARA/Juns)

Jakarta (ANTARA) – Doping merupakan pelanggaran serius dalam dunia olahraga, termasuk sepak bola. Tindakan penggunaan zat atau metode terlarang untuk meningkatkan performa fisik atau mental secara tidak wajar ini bukan hanya membahayakan kesehatan atlet, tetapi juga mencederai prinsip fair play yang menjadi dasar dalam setiap kompetisi olahraga.

Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) sebagai badan pengelola sepak bola dunia menerapkan aturan ketat terkait doping. Kerja sama erat dengan World Anti-Doping Agency (WADA) dilakukan untuk memberantas penggunaan doping secara menyeluruh, baik melalui tes rutin, pengawasan obat-obatan, hingga penerapan sanksi tegas.

Pengertian dan jenis doping

Doping merujuk pada penggunaan zat atau metode yang termasuk dalam daftar terlarang (prohibited list) WADA. Tujuannya adalah memperoleh keuntungan kompetitif secara tidak adil, seperti peningkatan kekuatan otot, daya tahan, atau kecepatan pemulihan tubuh.

Beberapa zat yang kerap digunakan dalam praktik doping meliputi:

  • Stimulansia, seperti amfetamin dan kokain, untuk meningkatkan fokus dan energi.
  • Steroid anabolik, untuk menambah massa otot dan kekuatan.
  • Hormon pertumbuhan manusia (HGH), guna mempercepat pemulihan jaringan.
  • Erythropoietin (EPO), yang meningkatkan kadar oksigen dalam darah.
  • Diuretik, yang digunakan untuk menurunkan berat badan dengan cepat dan menyembunyikan jejak zat terlarang.

Selain zat kimia, terdapat pula metode doping seperti blood doping (penyuntikan ulang darah sendiri), manipulasi genetik (gene doping), serta penggunaan zat penyamaran (masking agents).

Baca juga: Hukuman dikurangi jadi 18 bulan, Pogba bisa kembali main tahun 2025

Langkah-langkah FIFA dalam pengawasan doping

​​​​​​​FIFA menetapkan sejumlah langkah strategis guna mencegah dan menindak penggunaan doping dalam sepak bola, antara lain:

1. Tes acak dan rutin

Pemain dapat dipanggil untuk menjalani tes doping kapan saja, baik saat kompetisi berlangsung maupun di luar musim. Sampel urine dan darah diambil untuk dianalisis oleh laboratorium resmi yang terakreditasi WADA.

2. Therapeutic Use Exemption (TUE)

Jika pemain membutuhkan obat yang mengandung zat terlarang untuk alasan medis, maka harus mengajukan TUE kepada otoritas terkait. Tanpa izin ini, penggunaan obat tersebut tetap dianggap sebagai pelanggaran doping.

3. Sanksi tegas

FIFA menjatuhkan sanksi berat bagi pelaku doping, termasuk:

  • Larangan bermain, yang dapat berlangsung selama beberapa bulan hingga bertahun-tahun, seperti kasus Paul Pogba.
  • Diskualifikasi tim, jika ditemukan pelanggaran doping massal dalam satu tim.
  • Denda finansial terhadap pemain atau klub yang melanggar.

Dampak doping dalam sepak bola

Penggunaan doping memiliki dampak serius, baik dari segi kesehatan maupun reputasi olahraga. Dari sisi fisik, doping dapat menyebabkan gangguan jantung, kerusakan organ dalam, hingga ketidakseimbangan hormon. Sementara dari sisi psikologis, pengguna berisiko mengalami kecemasan, depresi, dan ketergantungan.

Secara kompetitif, doping merusak semangat fair play dan dapat menurunkan kepercayaan publik terhadap kejujuran pertandingan. Pemain yang terbukti melakukan doping kerap kehilangan dukungan klub, sponsor, bahkan penggemar.

Baca juga: Paul Pogba ajukan banding terhadap sanksi larangan bermain 4 tahun

Upaya global memberantas doping

​​​​​​​FIFA bersama WADA dan lembaga anti-doping nasional aktif mengembangkan sistem deteksi doping yang lebih akurat, seperti biological passport yang memantau perubahan biologis tubuh atlet secara jangka panjang. Selain itu, kampanye edukasi dan seminar rutin digelar untuk menyosialisasikan bahaya doping, terutama kepada pemain muda.

Beberapa negara juga mulai menerapkan sanksi hukum terhadap pelaku doping. Negara seperti Jerman dan Italia telah memasukkan pelanggaran doping sebagai tindak pidana, sehingga pelaku dapat dijerat dengan hukuman penjara.

FIFA memandang doping sebagai pelanggaran berat yang merusak nilai-nilai sportivitas dalam sepak bola. Melalui regulasi yang ketat, pengawasan medis yang ketat, serta sanksi yang tegas, FIFA berkomitmen menjaga integritas dan keadilan dalam setiap pertandingan.

Edukasi dan kesadaran kolektif seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci dalam menciptakan sepak bola yang bersih dan sehat dari doping.

Baca juga: Terbukti gunakan doping, Paul Pogba dilarang main 4 tahun

Baca juga: Pemain sepak bola Papu Gomez bantah gunakan doping

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

Jersey terbaru Manchester United untuk musim depan 2025/2026

Arsip foto – Pesepak bola Manchester United Casemiro dan Alejandro Garnacho melakukan selebrasi usai bertanding melawan Crystal Palace​​​​​​​ dalam laga babak ketiga Piala Carabao, di Stadion Old Trafford, Manchester, Inggris. ANTARA FOTO/Reuters-Jason Cairnduff /hp/pri.

Jakarta (ANTARA) – Manchester United bersama produsen perlengkapan olahraga asal Jerman, Adidas, kembali memperkenalkan desain jersey terbaru mereka untuk musim kompetisi 2025/2026. Koleksi ini menampilkan tiga varian kostum, yakni kandang (home), tandang (away), dan jersey ketiga (third) yang memadukan elemen tradisional klub dengan sentuhan desain ikonik dari masa lalu.

Jersey kandang Manchester United musim 2025/2026 tetap mempertahankan warna merah sebagai warna utama, dipadukan dengan logo berwarna putih serta aksen hitam pada bagian bahu berupa tiga garis khas Adidas. Keunikan dari desain musim ini terletak pada motif grafis lengan yang terinspirasi dari stadion Old Trafford, markas legendaris klub berjuluk Setan Merah itu.

Tulisan “Theatre of Dreams“, julukan ikonik untuk Old Trafford, juga dicetak pada bagian kerah sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan atmosfer stadion yang menjadi saksi berbagai momen bersejarah klub. Ini merupakan pertama kalinya sejak musim 1996-1998 Manchester United kembali menggunakan cetakan grafis khusus pada lengan jersey kandang mereka.

Sementara itu, jersey tandang menghadirkan nuansa lembut dan retro dengan kombinasi warna putih dan lavender muda, dilengkapi aksen ungu gelap (Dark Plum). Desain ini terinspirasi dari motif “snowflake” atau salju yang pernah digunakan pada jersey tandang United musim 1990-1992. Meski tetap mengusung motif yang sama, desain musim ini menampilkan ukuran salju yang lebih besar serta sentuhan modern seperti kerah berbentuk V yang saling bertumpuk.

Baca juga: Amorim sebut fans MU rela lakukan apa saja demi beri dukungan di final

Sebagai pembeda, Adidas tidak menampilkan logo penuh klub pada jersey tandang, melainkan hanya menggunakan simbol iblis merah, yang merupakan ikon khas dari lambang Manchester United.

Adapun celana pendek yang dipasangkan dengan jersey tandang juga hadir dalam warna ungu gelap senada dengan logo pada bagian dada.

Untuk jersey ketiga, Manchester United menghidupkan kembali desain ikonik dari musim 1993-1995. Warna dasar hitam dipadukan dengan aksen kuning dan biru, menghadirkan nuansa klasik yang kuat. Adidas menggunakan logo Trefoil klasik serta versi modern dari logo perisai yang digunakan pada masa tersebut.

Sentuhan warna kuning, hitam, dan biru juga terlihat pada bagian kerah dan ujung lengan, menciptakan tampilan yang khas dan penuh nostalgia. Kostum ini dilengkapi dengan celana dan kaus kaki berwarna serupa.

Ketiga varian jersey ini diprediksi akan mulai tersedia untuk umum pada pertengahan tahun 2025. Jersey kandang dan tandang diperkirakan mulai dijual pada Juni 2025, sementara jersey ketiga dijadwalkan rilis antara Agustus hingga September 2025.

Baca juga: Ruben Amorim “sangat yakin” MU bisa memenangkan Liga Europa

Baca juga: Manchester United selangkah lagi dapatkan Matheus Cunha

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025

Mengenal DPMM FC: Klub Brunei yang akan menjadi tim baru Sananta

Pesepak bola Persis Solo Ramadhan Sananta (bawah) berebut bola dengan pesepak bola Persita Tangerang Arif Setiawan (atas) pada pertandingan BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Minggu (27/4/2025). Persis Solo menang atas Persita Tangerang dengan skor 1-0. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/YU (ANTARA FOTO/MOHAMMAD AYUDHA)

Jakarta (ANTARA) – Penyerang muda Persis Solo dan Tim Nasional Indonesia, Ramadhan Sananta, dipastikan akan melanjutkan karier profesionalnya di luar negeri. Ia akan bergabung dengan klub Duli Pengiran Muda Mahkota Football Club (DPMM FC), yang merupakan klub profesional asal Brunei Darussalam dan saat ini akan berkompetisi di Liga Super Malaysia.

Sananta dijadwalkan bergabung pada bulan Juni 2025 mendatang dengan mengisi kuota pemain ASEAN. Informasi ini dikonfirmasi melalui laman resmi klub DPMM FC. Bergabungnya Sananta menjadi bagian dari langkah ambisius klub untuk memperkuat skuad dalam menyambut musim baru di kasta tertinggi sepak bola Malaysia.

Perjalanan dan sejarah klub DPMM FC

DPMM FC merupakan klub yang dimiliki oleh Putra Mahkota Brunei, Pangeran Al-Muhtadee Billah. Klub ini bermarkas di Bandar Seri Begawan dan memainkan laga kandang di Stadion Nasional Hassanal Bolkiah yang berkapasitas 30.000 penonton.

Meski baru berdiri secara profesional pada tahun 2000, cikal bakal DPMM FC dimulai sejak 1994 sebagai tim sepak bola perguruan tinggi. Setelah menjadi tim paling sukses di level mahasiswa, klub ini bertransformasi menjadi kekuatan baru di kompetisi domestik Brunei. Mereka menjuarai Liga Utama Brunei pada musim 2002 dan 2004, serta meraih Piala FA Brunei dan Piala Super Brunei pada periode yang sama.

Pada 2005, DPMM FC memutuskan berkompetisi di Liga Malaysia, menggantikan tim perwakilan Brunei. Mereka berhasil promosi ke Malaysia Super League dan tampil mengejutkan dengan finis di peringkat ketiga pada musim pertamanya (2006–2007). Namun, akibat pembekuan Asosiasi Sepak Bola Brunei oleh FIFA pada 2009, DPMM FC harus keluar dari kompetisi Malaysia.

Baca juga: Ramadhan Sananta resmi bermain di Liga Malaysia musim depan

Petualangan di Liga Singapura

DPMM kemudian hijrah ke Liga Singapura (S.League) pada 2009 dan mencetak sejarah sebagai klub pertama yang bermarkas di luar Singapura. Klub ini sukses menjuarai Piala Liga Singapura (Singapore League Cup) di musim perdananya, sebelum kembali terkena dampak sanksi FIFA yang membuat mereka harus mundur dari kompetisi.

Setelah pembekuan dicabut, DPMM FC kembali tampil di Liga Singapura mulai 2012 dan mencapai puncaknya pada 2015 saat berhasil meraih gelar juara S.League. Mereka kembali menjadi kampiun Liga Singapura pada 2019.

Namun, dinamika regulasi serta pandemi COVID-19 membuat DPMM FC beberapa kali menarik diri dari kompetisi Singapura dan kembali tampil di Liga Brunei. Klub ini kemudian kembali lagi ke Liga Singapura untuk musim 2023–2025.

Kembali ke Liga Malaysia

Kini, setelah lebih dari dua dekade, DPMM FC akan kembali tampil di Liga Super Malaysia musim 2025/2026, sekaligus menandai penampilan perdananya di kasta tertinggi Malaysia sejak terakhir kali pada 1990. Kehadiran Sananta diharapkan bisa menambah daya gedor klub yang tengah membangun kembali kekuatannya di kancah regional.

DPMM FC bukan hanya klub yang memiliki sejarah panjang dan prestasi, namun juga dikenal sebagai tim yang profesional dan dikelola dengan serius oleh Kerajaan Brunei. Dengan fasilitas stadion berstandar FIFA dan dukungan penuh dari pemerintah, DPMM FC diyakini menjadi tempat yang ideal bagi Sananta untuk berkembang dan menambah pengalaman internasionalnya.

Prestasi DPMM FC

  • Juara Liga Singapura: 2015, 2019
  • Juara Piala Liga Singapura: 2009, 2012, 2014
  • Juara Liga Utama Brunei: 2001/2002, 2003/2004
  • Juara Piala FA Brunei: 2021/2022

Dengan bergabungnya Sananta ke DPMM FC, maka bertambah pula daftar pemain Indonesia yang merumput di luar negeri, sejalan dengan meningkatnya eksistensi pesepak bola nasional di kancah Asia Tenggara.

Baca juga: Persis Solo permalukan PSIS Semarang di kandang

Baca juga: Ramadhan Sananta janji tampil terbaik hadapi Malut United

Pewarta: Raihan Fadilah

Editor: Suryanto

Copyright © ANTARA 2025